Novi Amelia (26), model majalah dewasa
kembali menjadi buah bibir. Usai kasus kecelakaan di Tamansari, Jakarta Barat
Novi kini berulah aneh.
Novi berteriak-teriak di kantor Polsek
Mampang dan bahkan minta untuk diperkosa sembari melucuti satu per satu
pakaiannya.
“'Ayo perkosa saya, ayo perkosa saya',"
teriak Novi seperti yang diutarakan Kasubag Humas Polsek Mampang AKP Sukarno,
Senin(1/7/2013).
Awal kejadian tersebut bermula saat
Dullah seorang tukang ojek yang mengantar Novi tiba-tiba masuk ke dalam kantor
Polsek Mampang pada pukul 07.00 WIB. Saat itu seluruh anggota polisi sedang
bersiap melaksanakan upacara HUT Polri.
Novi yang mengenakan setelan kemeja
warna putih dan celana jeans warna biru itu terlihat kusam dan sayu. Rambutnya
tergerai berantakan dengan beberapa buah kancing kemejanya yang sudah setengah
terbuka. Namun, ditangannya terlihat sebuah tas jinjing warna coklat yang
dipegangnya erat-erat.
Menurut keterangan yang didapatnya dari
Dullah, Novi naik ojeknya mulai dari wilayah Blok M, Jakarta Selatan sekitar
pukul 06.00 WIB.
Dullah mengatakan gadis kelahiran Medan,
1 Desember 1987 itu memintanya untuk mengantarkan ke rumah temannya di daerah
Jakarta Barat. Namun di tengah perjalanan, Novi yang terus meracau tidak karuan
itu meminta Dullah untuk mengikuti arah yang ditunjukan Novi.
"Di tengah Jalan Novi meminta
Dullah untuk mengikuti arah jalan yang diberikan, tapi jalan yang ditunjuk Novi
salah dan malah mengarah ke wilayah Mampang, Jakarta Selatan dan bukan
sebaliknya, ke arah Jakarta Barat," jelas AKP Sukarno.
#1
Pertama-tama harus saya akui bahwa Novi “lumayan” cantik dan bodynya
menggiurkan—bukankah dia masih sangat muda dan seorang model? Dari sejumlah
berita, kita tahu bahwa Novi pernah terlibat kecelakaan karena berkendara dalam
keadaan mabuk (menggunakan obat?) dan dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar. Kemudian
Novi disidang dan blab la bla.
#2
Selepas insiden tabrakan yang melibatkan Novi, diberitakan bahwa dia
berperangai seperti orang yang tidak normal, barangkali karena berada dibawah
kendali obat atau alkohol. Dia sempat menghebohkan masyarakat dengan foto-foto “auratnya”
sewaktu diamankan pihak kepolisian.
#3
Apakah dari fakta ini, Novi menderita gangguan jiwa? Apakah dia butuh direhabilitasi
dalam jangka waktu yang lama? Apakah dia sudah boleh dibiarkan “berkeliaran”
karena sudah sehat/sembuh? Dan kenapa sepertinya tidak ada orang yang “mengawasi”
Novi? Bukankah dia pernah memperlihatkan keadaan tidak waras?
#4
Menariknya lagi, dalam kasus yang sedang hangat ini, Novi malah dikatakan
membuka pakaian, di depan si tukang ojek dan di kantor polisi. Di kantor polisi—di
ruang mana dan sewaktu sedang dalam kegiatan apa?—katanya Novi bahkan meminta
dirinya diperkosa.
#5
Perempuan normal tidak akan mengatakan ini, seandainya pun dia wanita gampangan
atau seorang pelacur professional sekali pun. Saya pernah melihat pelacur di
rel kereta Jatinegara dan tidak ada satu pun yang minta diperkosa. Jadi jika
benar, kemungkinan besar Novi gila atau mengalami trauma/gangguan sehubungan
dengan “diperkosa” ini dan agar tidak terulang kembali kejadian yang sama,
mohon ditangani serius—kemana prosedur rehabilitasi kepolisian dan perhatian
keluarga?
#6
Meski tidak berkerabat dengan Novi, saya agak merasa malu. Saya membayangkan
jika hal ini menimpa salah satu kerabat perempuan saya. Kasihan Novi. Kemudian saya
bertanya-tanya, jika benar di kantor polisi Novi membuka pakaian dan minta
diperkosa, tolong pihak kepolisian memberitakan detailnya. Memberikan bukti,
sebuah rekaman, foto karena saya merasa tak percaya.
#7
Terakhir, berita seperti ini kemudian dijadikan hiburan, bukannya keprihatinan.
Orang malah sibuk mengomentari Novi yang mesum atau bahkan senang Novi
melakukan itu. Banyak orang sepertinya berharap Novi mengulangi perbuatannya
ini lagi. Mereka sepertinya pengen melihat Novi telanjang dan menjerit-jerit
minta diperkosa. Edan. Bahkan orang gila di jalanan pun tidak kepikiran untuk
minta diperkosa. Ini benar-benar berita “sampah”. Seharusnya bisa diselesaikan
antara tukang ojek itu, pihak keluarga, kepolisian dan psikiater. Kenapa orang
seperti Novi ini harus dipermalukan lagi? Tidak cukupkah perangainya itu
mempermalukan dia dan keluarganya? Kalau salah satu anggota keluarga atau
kerabat Anda mengalami hal yang kurang lebih sama, segera diselesaikan secara
diam-diam. Jangan biarkan media meliputnya. Avadakedavra!
_Ahola
Aholibama_
0 komentar:
Posting Komentar