Novel Morning, Noon and Night

Selasa, 26 April 2011



PAGI, SIANG, DAN MALAM - MORNING, NOON AND NIGHT


by SIDNEY SHELDON

Rp 34.000

Sinopsis

Harry Stanford, salah satu orang terkaya di dunia, tenggelam secara misterius saat berlayar dengan kapal pesiarnya di lepas pantai Corsica, dan kematiannya memicu serangkaian kejadian yang bergema ke seluruh dunia. Pertemuan keluarga seusai upacara pemakaman di Boston diusik oleh kemunculan wanita muda yang luar biasa cantik. Ia mengaku putri Harry Stanford dan menuntut bagian dari warisan yang bernilai miliaran dolar. Betulkah ia putri sang pengusaha terkemuka ataukah hanya penipu yang mencoba meraih keuntungan? Keluarga Stanford termasuk keluarga terpandang di Amerika Serikat, tapi di balik tameng kemasyhuran dan kemewahan tersembunyi jaringan pemerasan, narkotika, dan pembunuhan.



**sekadar informasi, novelnovel Sidney Sheldon (almahrum), sekarang dicetak ulang dengan cover baru yang begitu menarik. Jika anda menimangnimang novelnovelnya, anda akan merasa seperti melihat novel serial Stokehouse itu. Selamat berburu buku**

Sinopsis Novel Apakah Kau Takut Gelap?

Minggu, 24 April 2011


Apakah Kau Takut Gelap?

by Sidney Sheldon

Rp 38.250

Sinopsis

Di New York, Denver, Paris, dan Berlin, empat orang tewas dalam empat kecelakaan berbeda. Benang merah di antara para korban bangkit dari abu jenazah mereka: keempatnya karyawan Kingsley International Group, wadah pemikir terbesar di dunia. Perusahaan ini terlibat dalam strategi militer tingkat tinggi, komunikasi berskala dunia, serta isu-isu lingkungan. Tak lama setelah empat kecelakaan tragis itu, dua istri para korban, Diane Stevens dan Kelly Harris, terancam nyawanya. Ketakutan, saling curiga, dan hanya berbekal otak sebagai senjata, dua wanita yang saling tidak menyukai ini terpaksa bahu-membahu bermain kucing-kucingan dengan nyawa mereka sebagai taruhan. Dan ketika mereka semakin terlibat dalam kubangan misteri itu, mereka menemukan kebenaran mengerikan mengenai KIG dan orang yang berdiri di belakangnya.

Bedah Novel Padang Bulan Bagian 1

Sabtu, 23 April 2011

#1 Sebagai seorang lelaki yang menyukai novel, saya tidak mengenal seorang penulis/ pengarang bernama Andrea Hirata, hingga suatu hari saya mendengar teman-teman kuliah saya membicarakannya. Mereka juga mengatakan bahwa Andrea Hirata ini seorang yang baru dalam dunia sastra Indonesia. Dia baru saja meluncurkan sebuah novel tebal, berjudul LASKAR PELANGI. Yang terlintas di kepala saya adalah situasi akhir-akhir waktu itu, yakni adanya sekelompok orang yang menamai diri mereka Laskar Jihad dan Laskar Pembela Islam. Saya bertanya-tanya dalam ketidaktahuan, apakah Andrea Hirata ini memanfaatkan momen ini ketika menulis novel pertamanya?

Ternyata tidak, itu hanya sebuah kemiripan nama saja. Karena kata seorang teman dan didukung oleh acara Kick Andy di MetroTV, saya menyaksikan siapa itu Andrea Hirata dan latar belakang yang menginspirasi penulisan novel LASKAR PELANGI tersebut. Dari Kick Andy juga saya mengetahui bahwa Andrea Hirata sudah menyiapkan 3 buah novel lainnya, Tetralogi LASKAR PELANGI, dia menyebutnya. Jadi saya menduga ini semacam Trilogi Saman.

“Keren!” itu yang terlintas di kepala saya. Tidak perlu berpanjang lebar, sosok Andrea Hirata, memuaskan idea saya tentang seorang sastrawan/ seniman. Selebihnya tidak. Tapi saya tidak punya banyak uang untuk membeli novel, bahkan ketika itu, saya membaca dari rak-rak buku Tante atau Oma saya. Suatu hari, di tahun 2009, saya pulang dari kampus dan harus makan siang di rumah Oma. Setelah makan, saya menonton televisi, saya menyukai film-film dari HBO. Ketika itulah pandangan saya terbentur ke sebuah buku tebal dengan sampul yang agak mencolok, bertuliskan: LASKAR PELAGI. Inilah novel pertama dari Tetralogi itu. Begitu senangnya saya. Langsung saya ambil novel itu dengan penuh haru dan membacanya hingga halaman 10, sampai Oma bangun dan berkata bahwa novel itu bagus.

“Iya, Kick Andy pernah membahasnya.”

Memang, kemudian, Andrea Hirata menjadi begitu popular dan tampil dalam banyak acara. Dia menjadi seorang yang menginspirasi dunia anak-anak dan pendidikan di kampung-kampung Indonesia yang sedang lesu. Kemudian saya selalu mengikuti perkembangan novel itu dan kejadian di seputarnya hingga ada pembuatan film layar lebar LASKAR PELANGI, yang menghebohkan itu. Tapi saya tidak menontonnya sebab saya bukan jenis orang yang menyukai nonton film di bioskop. Kurang seru bagi saya. Yang seru itu, nonton film di rumah, sambil ngopi dan ngerokok dan melontarkan komentar.

“Penonton film Indonesia terbesar dalam sejarah Indonesia mungkin.” Seorang teman pernah berkata begitu. Saya segera meminjam novel LASKAR PELANGI tersebut dari Oma dan tiap waktu kosong, saya sempatkan baca, bahkan ketika masih di ruang kuliah. Teman-teman kuliah menatap saya, mereka pasti tidak suka ada mahasiswa yang kekanak-kanakan, baca novel tentang anak-anak di ruang kuliah. Tapi itulah saya, selalu menyukai novel, dan tak bisa berhenti hingga selesai. Bukan hanya dalam kasus novel LASKAR PELANGI saja, tetapi banyak pendahulu-pendahulunya seperti Serial HARRY POTTER dan novel-novel Sidney Sheldon. Tapi tahukah Anda? Saya tidak membeli buku-buku itu. Saya adalah seorang pembaca novel yang mengambil dari rak-rak buku orang-orang di sekitar saya.

“Perpustakaan di benak saya jauh lebih tinggi dan luas dari pada perpustakaan sepuluh orang digabungkan.” Itu membuat saya bahagia dan suka membedah novel. Seperti yang sedang saya lakukan sekarang ini. (Jika Anda membaca ini, Anda juga bisa membaca bedah novel fiksi fantasi magic saya atas novel I AM NUMBER FOUR part 1 yang juga sudah di angkat ke layar lebar Maret 2011 lalu).

Bedah Novel Dark Reunion

Kamis, 14 April 2011

@1

Sekarang pukul 03.00. Saya belum tidur karena sebuah kebiasaan. Saya bagai kelelawar, tidur siang dan kerja malam. Mungkin nenek moyang saya dulu keturunan Werewolf, Vampire, atau Witch. Saya tak terlalu menganggap itu penting, tapi jika benar, saya akan menganggap itu hal paling keren dalam bagian hidup saya yang tidak abadi ini.

Televisi Indosiar sedang menyiarkan Serie A Italia, Roma vs Juventus. Saya menyukai Roma. Sebab nama depan saya Fransisko, mirip kapten Roma sekarang, Francesco Totti. Kenyataan yang menyenangkan. Sambil menonton bola, saya membuat bedah novel terbaru yang sedang saya baca. Setelah merasa cukup, saya menuliskan di sini.

Lucu, hari itu Senin terakhir bulan Maret 2011. Saya dan kekasih terindah saya Diamond sedang berantem. Dia pergi kerja tanpa mengirim SMS kepada saya. Sorenya dia pulang dan kami bertemu. Dari dalam tasnya dia keluarkan 3 buah buku yang masih tersampul plastik, baru dibelinya tadi di toko buku Gramedia. Salah satu buku itu adalah novel berjudul THE VAMPIRE DIARIES, DARK REUNION. Saya tersenyum dalam hati namun masih memasang tampang berantem. Tapi memang saya lemah ketika berhadapan dengan novel. Maka kami berdua berdamai senja itu dan membuka bungkus plastik novel DARK REUNION. Saya merasakan kegembiraan yang sama pada saat saya membuka sampul plastik novel Tetralogi TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN karya Stephenie Meyer itu. Saya berterima kasih pada Diamond. Lucunya kami berdua kira novel ini adalah sebuah novel yang berdiri sendiri, utuh, namun ternyata setelah saya membolak-balik, novel DARK REUNION ini adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Jadi ada 3 buku terdahulu yang belum saya dan seharusnya Diamond membeli buku pertamanya.

Ha ha ha,” saya tertawa dan kekasih saya itu pun ikut tertawa.

Salah beli karena berantem,” bisiknya di telinga saya, membuat geli saja.

Oleh karena itu seharusnya saya memperkenalkan novel ini. Judulnya THE VAMPIRE DIARIES: DARK REUNION. Karya L. J. Smith. Novel DARK REUNION adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Buku pertama berjudul THE AWEKENING, kedua THE STRUGGLE, ketiga THE FURY. Tapi tentu saja saya tidak membedah ketiga buku tersebut sebab saya baru membaca buku keempatnya DARK REUNION.

Sebaiknya saya langsung saja, demi mempersingkat waktu dan kelancaran nalar saya.”

@2

Sampul. Warna didominasi gelap. Serasi dengan judulnya. DARK dan VAMPIRE tentu gelap, kalau terang, yang membuat sampulnya pasti orang aneh. Judul novel ini ada di tengah atas. Warna putih dan merah, seperti bendera Indonesia. Seperti tulang dan darah.

Dasar vampir,” celoteh sepupu saya Amarie.

Di bagian tengah agak ke kiri sampul, stiker bulat berwarna biru terang memberikan kesan kontras pada sampul novel ini. Pada lingkaran biru terang tersebut tertulis semacam keterangan/ promosi bahwa novel ini merupakan Serial TV Terpopuler di AS. Bagian bawah tengah sampul, nama penulisnya tercetak kapital: L. J. SMITH. Sampulnya sendiri bergambar seorang lelaki dengan wajah keras, mungkin orang ini adalah tokoh vampir itu sendiri. Atau setidaknya dia tokoh utama dalam novel ini.

Mata saya masih segar bugar. Saya masih kuat membaca sampai beberapa puluh halaman lagi sebelum tidur, karena hari sudah larut dan badan saya yang kurus akan tambah ceking jika dipaksakan begadang terus membuat bedah novel yang akhir-akhir ini saya baca. Saya buka lembar pertama, kertasnya terasa kasar namun tipis dikulit jemari. Ada kesan mistis pada kertas ini namun mungkin itu hanya ilusi saja.

Mentang-mentang lu baca novel horor,” oceh Amarie lagi. Dia memang sepupu saya paling pintar dan tampan.

Lembar pertama bertuliskan judul novel ini, begitu pun lembar kedua: The Vampire Diaries Dark Reunion. Hanya saja pada lembar kedua, ditambahkan nama penulis dan penerbitnya: L. J. SMITH dan ATRIA. Novel ini cetakan 1: Maret 2011. Berarti novel ini menjadi salah satu jajaran novel terbaru tahun ini.

Bedah Novel Dark Reunion

@1

Sekarang pukul 03.00. Saya belum tidur karena sebuah kebiasaan. Saya bagai kelelawar, tidur siang dan kerja malam. Mungkin nenek moyang saya dulu keturunan Werewolf, Vampire, atau Witch. Saya tak terlalu menganggap itu penting, tapi jika benar, saya akan menganggap itu hal paling keren dalam bagian hidup saya yang tidak abadi ini.

Televisi Indosiar sedang menyiarkan Serie A Italia, Roma vs Juventus. Saya menyukai Roma. Sebab nama depan saya Fransisko, mirip kapten Roma sekarang, Francesco Totti. Kenyataan yang menyenangkan. Sambil menonton bola, saya membuat bedah novel terbaru yang sedang saya baca. Setelah merasa cukup, saya menuliskan di sini.

Lucu, hari itu Senin terakhir bulan Maret 2011. Saya dan kekasih terindah saya Diamond sedang berantem. Dia pergi kerja tanpa mengirim SMS kepada saya. Sorenya dia pulang dan kami bertemu. Dari dalam tasnya dia keluarkan 3 buah buku yang masih tersampul plastik, baru dibelinya tadi di toko buku Gramedia. Salah satu buku itu adalah novel berjudul THE VAMPIRE DIARIES, DARK REUNION. Saya tersenyum dalam hati namun masih memasang tampang berantem. Tapi memang saya lemah ketika berhadapan dengan novel. Maka kami berdua berdamai senja itu dan membuka bungkus plastik novel DARK REUNION. Saya merasakan kegembiraan yang sama pada saat saya membuka sampul plastik novel Tetralogi TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN karya Stephenie Meyer itu. Saya berterima kasih pada Diamond. Lucunya kami berdua kira novel ini adalah sebuah novel yang berdiri sendiri, utuh, namun ternyata setelah saya membolak-balik, novel DARK REUNION ini adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Jadi ada 3 buku terdahulu yang belum saya dan seharusnya Diamond membeli buku pertamanya.

Ha ha ha,” saya tertawa dan kekasih saya itu pun ikut tertawa.

Salah beli karena berantem,” bisiknya di telinga saya, membuat geli saja.

Oleh karena itu seharusnya saya memperkenalkan novel ini. Judulnya THE VAMPIRE DIARIES: DARK REUNION. Karya L. J. Smith. Novel DARK REUNION adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Buku pertama berjudul THE AWEKENING, kedua THE STRUGGLE, ketiga THE FURY. Tapi tentu saja saya tidak membedah ketiga buku tersebut sebab saya baru membaca buku keempatnya DARK REUNION.

Sebaiknya saya langsung saja, demi mempersingkat waktu dan kelancaran nalar saya.”

@2

Sampul. Warna didominasi gelap. Serasi dengan judulnya. DARK dan VAMPIRE tentu gelap, kalau terang, yang membuat sampulnya pasti orang aneh. Judul novel ini ada di tengah atas. Warna putih dan merah, seperti bendera Indonesia. Seperti tulang dan darah.

Dasar vampir,” celoteh sepupu saya Amarie.

Di bagian tengah agak ke kiri sampul, stiker bulat berwarna biru terang memberikan kesan kontras pada sampul novel ini. Pada lingkaran biru terang tersebut tertulis semacam keterangan/ promosi bahwa novel ini merupakan Serial TV Terpopuler di AS. Bagian bawah tengah sampul, nama penulisnya tercetak kapital: L. J. SMITH. Sampulnya sendiri bergambar seorang lelaki dengan wajah keras, mungkin orang ini adalah tokoh vampir itu sendiri. Atau setidaknya dia tokoh utama dalam novel ini.

Mata saya masih segar bugar. Saya masih kuat membaca sampai beberapa puluh halaman lagi sebelum tidur, karena hari sudah larut dan badan saya yang kurus akan tambah ceking jika dipaksakan begadang terus membuat bedah novel yang akhir-akhir ini saya baca. Saya buka lembar pertama, kertasnya terasa kasar namun tipis dikulit jemari. Ada kesan mistis pada kertas ini namun mungkin itu hanya ilusi saja.

Mentang-mentang lu baca novel horor,” oceh Amarie lagi. Dia memang sepupu saya paling pintar dan tampan.

Lembar pertama bertuliskan judul novel ini, begitu pun lembar kedua: The Vampire Diaries Dark Reunion. Hanya saja pada lembar kedua, ditambahkan nama penulis dan penerbitnya: L. J. SMITH dan ATRIA. Novel ini cetakan 1: Maret 2011. Berarti novel ini menjadi salah satu jajaran novel terbaru tahun ini.

Bedah Novel Dark Reunion

@1

Sekarang pukul 03.00. Saya belum tidur karena sebuah kebiasaan. Saya bagai kelelawar, tidur siang dan kerja malam. Mungkin nenek moyang saya dulu keturunan Werewolf, Vampire, atau Witch. Saya tak terlalu menganggap itu penting, tapi jika benar, saya akan menganggap itu hal paling keren dalam bagian hidup saya yang tidak abadi ini.

Televisi Indosiar sedang menyiarkan Serie A Italia, Roma vs Juventus. Saya menyukai Roma. Sebab nama depan saya Fransisko, mirip kapten Roma sekarang, Francesco Totti. Kenyataan yang menyenangkan. Sambil menonton bola, saya membuat bedah novel terbaru yang sedang saya baca. Setelah merasa cukup, saya menuliskan di sini.

Lucu, hari itu Senin terakhir bulan Maret 2011. Saya dan kekasih terindah saya Diamond sedang berantem. Dia pergi kerja tanpa mengirim SMS kepada saya. Sorenya dia pulang dan kami bertemu. Dari dalam tasnya dia keluarkan 3 buah buku yang masih tersampul plastik, baru dibelinya tadi di toko buku Gramedia. Salah satu buku itu adalah novel berjudul THE VAMPIRE DIARIES, DARK REUNION. Saya tersenyum dalam hati namun masih memasang tampang berantem. Tapi memang saya lemah ketika berhadapan dengan novel. Maka kami berdua berdamai senja itu dan membuka bungkus plastik novel DARK REUNION. Saya merasakan kegembiraan yang sama pada saat saya membuka sampul plastik novel Tetralogi TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN karya Stephenie Meyer itu. Saya berterima kasih pada Diamond. Lucunya kami berdua kira novel ini adalah sebuah novel yang berdiri sendiri, utuh, namun ternyata setelah saya membolak-balik, novel DARK REUNION ini adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Jadi ada 3 buku terdahulu yang belum saya dan seharusnya Diamond membeli buku pertamanya.

Ha ha ha,” saya tertawa dan kekasih saya itu pun ikut tertawa.

Salah beli karena berantem,” bisiknya di telinga saya, membuat geli saja.

Oleh karena itu seharusnya saya memperkenalkan novel ini. Judulnya THE VAMPIRE DIARIES: DARK REUNION. Karya L. J. Smith. Novel DARK REUNION adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Buku pertama berjudul THE AWEKENING, kedua THE STRUGGLE, ketiga THE FURY. Tapi tentu saja saya tidak membedah ketiga buku tersebut sebab saya baru membaca buku keempatnya DARK REUNION.

Sebaiknya saya langsung saja, demi mempersingkat waktu dan kelancaran nalar saya.”

@2

Sampul. Warna didominasi gelap. Serasi dengan judulnya. DARK dan VAMPIRE tentu gelap, kalau terang, yang membuat sampulnya pasti orang aneh. Judul novel ini ada di tengah atas. Warna putih dan merah, seperti bendera Indonesia. Seperti tulang dan darah.

Dasar vampir,” celoteh sepupu saya Amarie.

Di bagian tengah agak ke kiri sampul, stiker bulat berwarna biru terang memberikan kesan kontras pada sampul novel ini. Pada lingkaran biru terang tersebut tertulis semacam keterangan/ promosi bahwa novel ini merupakan Serial TV Terpopuler di AS. Bagian bawah tengah sampul, nama penulisnya tercetak kapital: L. J. SMITH. Sampulnya sendiri bergambar seorang lelaki dengan wajah keras, mungkin orang ini adalah tokoh vampir itu sendiri. Atau setidaknya dia tokoh utama dalam novel ini.

Mata saya masih segar bugar. Saya masih kuat membaca sampai beberapa puluh halaman lagi sebelum tidur, karena hari sudah larut dan badan saya yang kurus akan tambah ceking jika dipaksakan begadang terus membuat bedah novel yang akhir-akhir ini saya baca. Saya buka lembar pertama, kertasnya terasa kasar namun tipis dikulit jemari. Ada kesan mistis pada kertas ini namun mungkin itu hanya ilusi saja.

Mentang-mentang lu baca novel horor,” oceh Amarie lagi. Dia memang sepupu saya paling pintar dan tampan.

Lembar pertama bertuliskan judul novel ini, begitu pun lembar kedua: The Vampire Diaries Dark Reunion. Hanya saja pada lembar kedua, ditambahkan nama penulis dan penerbitnya: L. J. SMITH dan ATRIA. Novel ini cetakan 1: Maret 2011. Berarti novel ini menjadi salah satu jajaran novel terbaru tahun ini.