@1 |
Sekarang pukul 03.00. Saya belum tidur karena sebuah kebiasaan. Saya bagai kelelawar, tidur siang dan kerja malam. Mungkin nenek moyang saya dulu keturunan Werewolf, Vampire, atau Witch. Saya tak terlalu menganggap itu penting, tapi jika benar, saya akan menganggap itu hal paling keren dalam bagian hidup saya yang tidak abadi ini.
Televisi Indosiar sedang menyiarkan Serie A Italia, Roma vs Juventus. Saya menyukai Roma. Sebab nama depan saya Fransisko, mirip kapten Roma sekarang, Francesco Totti. Kenyataan yang menyenangkan. Sambil menonton bola, saya membuat bedah novel terbaru yang sedang saya baca. Setelah merasa cukup, saya menuliskan di sini.
Lucu, hari itu Senin terakhir bulan Maret 2011. Saya dan kekasih terindah saya Diamond sedang berantem. Dia pergi kerja tanpa mengirim SMS kepada saya. Sorenya dia pulang dan kami bertemu. Dari dalam tasnya dia keluarkan 3 buah buku yang masih tersampul plastik, baru dibelinya tadi di toko buku Gramedia. Salah satu buku itu adalah novel berjudul THE VAMPIRE DIARIES, DARK REUNION. Saya tersenyum dalam hati namun masih memasang tampang berantem. Tapi memang saya lemah ketika berhadapan dengan novel. Maka kami berdua berdamai senja itu dan membuka bungkus plastik novel DARK REUNION. Saya merasakan kegembiraan yang sama pada saat saya membuka sampul plastik novel Tetralogi TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN karya Stephenie Meyer itu. Saya berterima kasih pada Diamond. Lucunya kami berdua kira novel ini adalah sebuah novel yang berdiri sendiri, utuh, namun ternyata setelah saya membolak-balik, novel DARK REUNION ini adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Jadi ada 3 buku terdahulu yang belum saya dan seharusnya Diamond membeli buku pertamanya.
“Ha ha ha,” saya tertawa dan kekasih saya itu pun ikut tertawa.
“Salah beli karena berantem,” bisiknya di telinga saya, membuat geli saja.
Oleh karena itu seharusnya saya memperkenalkan novel ini. Judulnya THE VAMPIRE DIARIES: DARK REUNION. Karya L. J. Smith. Novel DARK REUNION adalah buku keempat dari Serial THE VAMPIRE DIARIES. Buku pertama berjudul THE AWEKENING, kedua THE STRUGGLE, ketiga THE FURY. Tapi tentu saja saya tidak membedah ketiga buku tersebut sebab saya baru membaca buku keempatnya DARK REUNION.
“Sebaiknya saya langsung saja, demi mempersingkat waktu dan kelancaran nalar saya.”
@2 |
Sampul. Warna didominasi gelap. Serasi dengan judulnya. DARK dan VAMPIRE tentu gelap, kalau terang, yang membuat sampulnya pasti orang aneh. Judul novel ini ada di tengah atas. Warna putih dan merah, seperti bendera Indonesia. Seperti tulang dan darah.
“Dasar vampir,” celoteh sepupu saya Amarie.
Di bagian tengah agak ke kiri sampul, stiker bulat berwarna biru terang memberikan kesan kontras pada sampul novel ini. Pada lingkaran biru terang tersebut tertulis semacam keterangan/ promosi bahwa novel ini merupakan Serial TV Terpopuler di AS. Bagian bawah tengah sampul, nama penulisnya tercetak kapital: L. J. SMITH. Sampulnya sendiri bergambar seorang lelaki dengan wajah keras, mungkin orang ini adalah tokoh vampir itu sendiri. Atau setidaknya dia tokoh utama dalam novel ini.
Mata saya masih segar bugar. Saya masih kuat membaca sampai beberapa puluh halaman lagi sebelum tidur, karena hari sudah larut dan badan saya yang kurus akan tambah ceking jika dipaksakan begadang terus membuat bedah novel yang akhir-akhir ini saya baca. Saya buka lembar pertama, kertasnya terasa kasar namun tipis dikulit jemari. Ada kesan mistis pada kertas ini namun mungkin itu hanya ilusi saja.
“Mentang-mentang lu baca novel horor,” oceh Amarie lagi. Dia memang sepupu saya paling pintar dan tampan.
Lembar pertama bertuliskan judul novel ini, begitu pun lembar kedua: The Vampire Diaries Dark Reunion. Hanya saja pada lembar kedua, ditambahkan nama penulis dan penerbitnya: L. J. SMITH dan ATRIA. Novel ini cetakan 1: Maret 2011. Berarti novel ini menjadi salah satu jajaran novel terbaru tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar