Jangan Gombal di Facebook

Senin, 28 Februari 2011
Cinta bukan hal yang mudah. Cinta, suatu kali bisa melambungkan saya ke awan-awan. Suatu kali cinta membuat saya nyaris mati. Mati karena wanita yang kita cintai mungkin akan lebih memilih menjauh dari hidup kita dan berusaha sekuat tenaga melupakan pengalaman indah bersama. mengerikan memang membayangkan itu. Tapi, kesabaran, senyum, dibantu oleh kata-kata yang membesarkan hati, kau akan bisa meluluhkan hati wanita yang kau cintai.

Facebook, atau tepatnya jejaring sosial yang sedang boming di negeri berpenduduk mayoritas muslim ini. Facebook, seandainya tak ada, akan membuat kekasih kita tak tahu banyak mengenai aktivitas kita selain bersamanya. Kita tidak dicurigai macam-macam bila saling komen atau menulis di wall sama cewek yang bukan kekasih kita tapi gombalnya minta ampun.

Nah, lelaki memang buaya darat. Dia lebih senang membuat wanita mabuk kepayang dari pada mencari musuh. Itu terlihat dari kata-katanya di Facebook dan jejaring sosial lainnya. Tapi memang, kalau kau sudah punya kekasih, jangan pernah mencoba hal itu. Kekasihmu pasti marah, kecewa, dan mulai membandingkan dirinya dan wanita yang kau gombali itu. Jika kekasihmu melihat dirinya lebih jelek, lebih pendek, lebih gendut, bahkan lebih tua, dan lebih miskin dari wanita teman Facebookmu itu, kau harus bersiap diminta putus, tus, tus.

Jadi, jika sudah mengalami itu, penjelasan apapun yang kau berikan, tidak akan mengobati sakit hati kekasihmu. Saat seperti ini kau sebaiknya berhenti gombal pada cewek di Facebook dan mulai mendengarkan keluhan kekasihmu. Mulailah meminta maaf sebab itu yang dibutuhkan beberapa wanita. Tapi maaf saja belum cukup karena wanita suka menyiksa dan memperlambat proses rekonsiliasi. Jadi, kau diam saja, jika dimintai penjelasan, berikan yang dari hati, membesarkan jiwanya, bukan menggunakan logikamu.
"Aku gak ada apa-apa kok sama cewe itu. Just friend."
"Aku cuma sayang kamu."
"Aku hanya cinta kamu."
"Kamu yang terbaik buat aku dibandingkan dia."

Nah, jangan sampai kau bicara demikian. Perempuan paling benci dibandingkan. Dia akan segera berpihak pada perempuan lainnya dan menyerangmu. Kemungkinan besar kau akan makan bogem mentah dari kekasihmu, yang sebentar lagi jadi mantan, dan cewek yang kau gombalin di Facebook. Gila kan? So, sekarang, pergi minta maaf kalau kau tengah melakukan gombal di jejaring sosial sama cewek yang bukan kekasihmu. Minta maaf dengan tulus dan berusaha untuk merubah kebiasaan itu. Jangan ulangi lagi, jika kau tidak ingin kehilangan wanita. So, pegang janjimu, itu yang membuat kau bahagia, awalnya memang sulit.

Bahagia butuh pengorbanan dan janji setia hanya kepadanya adalah pengorbanan yang kecil saja. Tapi itu jika kau lelaki yang serius dan bukan buaya darat yang suka berpacaran hanya untuk sex. Jika kau hanya pacaran untuk sex, kau bahkan tidak akan mendapatkan hati siapapun, bahkan seorang pelacur sekalipun.

Selamat berjuang!

Sex Sebelum Menikah Bisa Membunuhmu

Minggu, 06 Februari 2011
Love dan Sex itu begitu dekat. Mereka seperti kembaran. Kehidupan dan kematian. Cinta bisa membuat orang yang koma sadar kembali. Cinta juga bisa membuat pemuda yang penuh gairah hidup, bunuh diri karena tak tahan mengetahui kekasihnya malah jatuh cinta dengan Om-om yang kaya dan ternyata suka main perempuan. Sex yang lebih akut dengan kehidupan, baru kematian. Saya pernah mendengar cerita, ada seorang lelaki tua, sadar dari koma karena penisnya dikocok-kocok oleh seorang perawat iseng. Tapi jangan kau masukan cerita ini ke dalam hati, cerita ini bisa saja bohong-bohongan demi membuat teman-teman tertawa. Dan mengenai kematian, sex pernah membuat seorang Paus mati di atas perut pelacur. Ini juga mesti kau cari kebenaran kisahnya, sebab kadang orang menceritakan sesuatu hanya untuk membuat teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal.

Nah, Love dan Sex itu bagian dari tubuh kita, diri kita, bahkan jiwa kita. Saya memang baru merasakan cinta, belum merasakan enaknya sex (kata orang sih, begitu). Tapi adik perempuan saya sudah merasakan kedua-duanya, diusia yang bagi saya masih produktif untuk belajar dan membekali diri. 20 tahun. Tapi ya sudahlah, cinta dan sex tak pernah jauh-jauh dari sebuah hubungan laki perempuan yang sembunyi-sembunyi. Mereka melakukan sex atas dasar cinta (saya selalu membayangkan ada unsur pemaksaan terselubung janji-janji manis dari pacarnya yang bangsat itu) dan logikanya, tanpa kondom atau minum pil KB, adik saya "menghasilkan" kehidupan, hamil, bayi. Tapi kemudian tubuhnya tak siap menanggungnya sehingga dia miskram (saya curiga, pacarnya memaksanya untuk meminum bir hitam, anggur orang tua, nanas mentah, atau bahan lainnya yang bisa merusak dinding rahim adik saya) dan bayi kecil itu, keponakan saya yang saya cintai sebelum saya melihatnya, dimakamkan oleh kedua orang tua saya di pingir rumah. Kau pasti sudah melihat unsur "kematian" dari sex itu bukan?

Okay, sekarang, menurutmu, apa yang harus dilakukan oleh kita semua agar adik-adik kita tak saling mencintai dan atas dasar itu boleh melakukan sex sebelum menikah?