Review Konser

Senin, 06 Agustus 2012

Konser

by Meiliana K. Tansri

Fajar, pianis andalan Simfoni Bintang, sangat berambisi mengadakan konser tunggal. Sayangnya, dari segi finansial sangat tidak mungkin. Karena itu dia merasa seperti mendapat durian jatuh ketika Elise, putri seorang konglomerat, jatuh cinta padanya. Mereka pun menikah: Elise yang mencintainya dengan sangat tulus, Fajar yang berharap mertuanya akan membiayai konsernya.

Namun skenario Tuhan berjalan ke arah lain. Setelah menikah, Fajar menemukan cinta sejatinya di orkestra tempatnya bekerja. Gadis belia itu, Kirana, datang dengan keluguannya yang memesona, dengan gesekan biolanya yang menjadikannya bintang simfoni sekelas Fajar dalam sekejap.

Fajar pun bimbang, dia ingin meninggalkan istrinya, melupakan konser yang sudah di ambang mata, demi mengejar cintanya pada Kirana. Namun Elise tahu dan tidak rela melepas suaminya. Dia bertekad mempertahankan rumah tangganya, walaupun berarti mengorbankan nyawanya sendiri....

Gramedia Pustaka Utama 2009

Thesunan: "Do not pray to marry the one that you love, but to love the one that you marry."
"— Spencer Kimball

novel ini bercerita tentang Seorang pianis muda bernama Fajar, yg menikahi seorang anak konglomerat, menikah bukan karena cinta, menikah untuk memenuhi ambisi pribadinya, agar mertuanya mau membiayai konsernya.

pernikahan tanpa cinta tetap saja sebuah pernikahan, ada komitmen yg mesti dijaga dan dijunjung tinggi, saya gak akan terlalu jauh membahas tentang pernikahan, karena saya belum pernah mengalaminya. Seseorang di asa lalu saya yg sekarang sudah menikah, pernah bilang "marriage is not always about love, it is about acceptance". Kalo tidak bisa cinta cobalah menerima apa adanya pasangan kita.

Fajar tokoh utama di novel ini tidak mencintai istrinya dan tidak bisa menerima istrinya apa adanya, padahal istrinya (Elise) sangat mencintai Fajar. malah Fajar menemukan cinta sejatinya di orkestra tempat dia bekerja. Kirana nama gadis itu yg bisa mendapatkan cinta Fajar. Fajar pun tergoda oleh keluguan Kirana yang mempesona dan menguaplah sudah komitmen yg dibuat pada waktu dia menikahi Elise. Cinta datang menghampiri Fajar disaat Fajar sudah menikah dengan Elise.

Elise, begitu besar cintanya terhadap Fajar, dia tidak rela melepas suaminya. Dia bertekad mempertahankan rumah tangganya bersama Fajar walaupun berarti mengorbankan nyawanya sendiri.

begitu banyak di dunia ini orang2 seperti Fajar dan Elise, orang seperti Fajar yg menikah tanpa cinta tapi demi ambisi pribadi, saya yakin orang seperti fajar ini suatu saat merasa 'kosong' di dalam dirinya dan butuh siraman cinta (aduh bahasa gw, njiji'i) dan sayangnya cinta tadi datang bukan kepada istri nya, tapi kepada orang lain dan orang di posisi Elise lah yg akhirnya tersakiti.

ah., mudah2an saya tidak termasuk kepada golongan Fajar dan Elise..
-kuningan 05022010 disaat hujan rintik2. seseorang yg sedang galau
nb : di novel ini juga saya jadi tahu ternyata ada biola bernama stradivarius yg harganya sangat mahal dan bernilai sejarah tinggi serta ada juga biola bernama Guarneri

Niratisaya: Terus terang saja, saat pertama kali menemukan novel ini di antara tumpukan novel2 new arrival, saya tidak jatuh cinta pada sinopsis yang ada di back cover. Sebaliknya, saya dibuat jatuh cinta oleh covernya yang sederhana: piano yang dipotret sebagian, tanpa satu tokoh manusia yang terpotret di sana, meskipun cerita ini tidak melulu tentang konser ataupun kehidupan seluruh anggota pemain orkestra. Sebelum saya memulai review, ijinkan saya memasang sinopsis yang ada di bagian belakang sampul:

Fajar, pianis andalan Simfoni Bintang, sangat berambisi mengadakan konser tunggal. Sayangnya, dari segi finansial sangat tidak mungkin. Karena itu dia merasa seperti mendapat durian jatuh ketika Elise, putri seorang kkonglomerat, jatuh cinta padanya. Mereka pun menikah: Elise yang mencintainya dengan sangat tulus, Fajar yang berharap mertuanya akan membiayai konsernya.

Namun skenario Tuhan berjalan ke arah lain. Setelah menikah, Fajar menemukan cinta sejatinya di orkestra tempatnya bekerja. Gadis belia itu, Kirana, datang dengan keluguannya yang memesona, dengan gesekan biolanya yang menjadikannya bintang simfoni sekelas Fajar dalam sekejap.

Fajar pun bimbang, dia ingin meninggalkan istrinya, melupakan konser yang sudah di ambang mata, demi mengejar cintanya pada Kirana. Namun Elise tahu dan tidak rela melepas suaminya. Dia bertekad mempertahankan rumah tangganya, walaupun berarti mengorbankan nyawanya sendiri….***Seandainya saya membaca sinopsis itu lima tahun yang lalu, jantung saya akan berdebar-debar dan dengan impulsif akan langsung mengambil novel yang masih mengusung tema abadi (tentang cinta) ini, tapi tidak. Mengandalkan intuisi, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil novel ini dan memasukkannya ke dalam tas belanja.

Dan syukurlah, karya Tansri ini memang tidak mengecewakan saya. Awalnya, tentu saja seperti cerita dan film lainnya yang pernah saya tonton, cerita berjalan dengan lamban…umum dan mudah ditebak. Tapi beberapa kali intuisi saya terpatahkan oleh beberapa twist yang dibuat oleh Tansri—yang kebetulan saya suka. Bahwa perempuan tidak melulu hidup dengan romantismenya, bergantung pada debaran hatinya, tapi juga dengan logis. Keyakinan bahwa dia bisa memilih.

Mengenai karakter….jujur, saya tidak dibuat langsung jatuh hati dengan karakter karangan Tansri, sampai akhirnya saya membaca kedua kalinya dan menemukan indah alunan cerita yang disampaikan oleh keempat karakter. Cinta yang terlarang antara Fajar dan Kirana, api cemburu dan cinta yang dikobarkan Elise, serta kesepian Sastro.

Sebenarnya apa arti cinta? Apakah sebatas debaran dan hasrat? Sebatas rasa kepemilikan yang mewujud dalam cincin yang melingkar di jari manis? Benarkah cinta akan selalu selaras dan sejalan dengan kesetiaan?

Silahkan temukan dalam novel karya Tansri ini.

Mery: Why did they fallin love with person that they should never fallin love with?

Bintang 4 dari aku.

1. Untuk Sinopsis yang mengecoh ;DKalau kita baca sinopsis, pasti kita berpikir "waah tokoh utamanya laki-laki, si Fajar."Ternyata sudut pandang yang diambil bukan hanya sisi Fajar, tapi juga Kirana.

2. Untuk tokoh Kirana yang kuat di balik kerapuhannya :)Gadis belia yang punya bakat luar biasa. Pemain biola. Yang secara tidak sengaja jatuh cinta pada Fajar, lelaki 18 tahun lebih tua dari dia.Kirana kehilangan ayahnya yang meninggal karena kecelakaan beberapa tahun lalu. Bisa jadi sosok Fajar adalah sosok yang mirip dengan ayahnya, sehingga Kirana jatuh cinta padanya.

3. Untuk penyajian cerita mengenai konser. Musik klasik. Dan Alat-alatnya =))Jujur saja, aku gak suka tokoh Fajar :P
pengen cincang-cincang tuh manusia. Pengen lempar buku kalo baca bagian dia. huahahaadegan paling merinding pas duet. :)
terasa banget kayaknya tuh lagu dilantunin bersamaan piano dan biola. :DDuh jadi pengen memiliki Antonio.... *buat pajangan doang*Di rumah ada 2 biola punya adik aku, sayangnya bukan Antonio. =))jenisnya pun beda.... :P
DAN
Hei, aku gak butuh otak prima loh buat bisa mengerti isi konser dan musik klasik ini walau aku buta dengan beginian, bahkan belum pernah ke konser musik klasik :P

Sakura: aku teringat saat membeli buku ini, hendak membayar komik dan ayah bertanya, "kamu nggak beli novel?" berarti aku boleh beli karena itu aku tidak melewatkan kesempatan itu. tiba-tiba mataku langsung tertuju pada novel ini. langsung saja aku beli setelah melihat review-nya. dan aku terkejut mengetahui bahwa ini adalah novel Indonesia. novel ini adalah novel pengarang Indonesia pertama yang kubeli. and I don't regret to bought this novel. (and I just have one day to finish it)

0 komentar: