Tampilkan postingan dengan label Novel 2004. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel 2004. Tampilkan semua postingan

Review Jodoh Monica

Sabtu, 11 Agustus 2012



Jodoh Monica

by Alberthiene Endah

"Aku butuh jodoh. Aku tak mau jadi perawan tua... "

"Monic, kota besar tak pernah menertawakan wanita yang hidup melajang. Jakarta tak mengenal kata perawan tua!"

"Tapi ini masalah keinginan. Aku tak mau masih menikmati sarapan sendirian pada usia empat puluh..."

"Kariermu kan hebat!"

"Jodoh lebih penting..."

Pada usia 34 sekarang ini, Monica Susanti wanita karier sukses dari perusahaan periklanan, menyadari kekurangannya: sulit mendapat jodoh. Dia menyesali masa muda yang dia habiskan untuk ambisinya mengejar karier. Di saat depresi menanti jodoh datang, dia banyak mengalami peristiwa menggelikan, sekaligus berpotensi memberinya calon pasangan hidup! Apa yang dirasakannya ketika seorang pria flamboyan, sukses, dan keren seperti Mike tiba-tiba menyatakan cinta padanya?

Gramedia Pustaka Utama 2004

Yun: selama baca buku ini timbul satu pertanyaan...SEPENTING ITU KAH MENIKAH????

karena ngebet menikah..tokoh utama, monica menghalalkan segala cara...mulai dari salon,baju berlebel,dll...bhkn menurunkan 'harga diri"...ini menurut arya looo...cuma buat mengaet cow tipe mike yg ternyt beneran gak bgt...ato pun cow gay ky chiko...omggg....

dari awal sikap monica sok jaim bgt pdhal asli murahan..*mnrt q*...demi jodoh seorg creative director rela jd penerima tamu n tk boong...ampun deh..

oops..q lupa ada 1 kalimat Arya yg ngena bgt : mo' nika kek...mo' gak kek...yg penting hepi

Efendi: seperti lagu milik oppie, I'm single I'm happy, belajar untuk bisa menerima diri sendiri apapun keadaannya, event saat belum menemukan someone as a right man
santai aja, jika memang sudah waktunya untuk bertemu, pasti akan ketemu juga, jadi gak usah terlalau pusing dengan orang di sekitar yang selalu bertanya kapan menikah ketika usia sudah diambang 30

menikah adalah suatu keputusan besar, dimana hanya individu yang bersangkutan yang bisa memetuskan kapan dia siap dan kapan belum :)so gak perlu khawatir dengan semua itu, saat waktu itu tiba, kita pasti akan menyadari dengan sendirinya

Sally: Ini buku ke 2 Alberthiene Endah yang gue baca setelah buku cewek matre. Cara penceritaan dan bahasa yang dipakai masih sama, modern dan cerdas. Masih mengumbar satu aspek kehidupan jakarta yang sempurna. Cowok dan cewek pemeran utama keren-keren dan kaya-kaya.

Kalau di 'Cewek Matre', inti ceritanya jelas dan gue mendapatkan inspirasi dari tokoh utamanya, tapi kalau di 'Jodoh Monica', gue masih bingung sama inti cerita dan gue ga mendapatkan apa-apa dari tokohnya. Cuma seperti membaca novel percintaan biasa.

Sayang sekali... padahal gue suka dengan ide cerita tentang perawan tua dan masalah yang dihadapi sehari-hari. Gue juga suka bumbu-bumbu percintaan di buku ini. Tapi gue mengharapkan endingnya ada bantahan cerdas dari kaum perawan tua dengan memperkenalkan konsep kebahagiaan tanpa harus menikah dan mungkin happy ending dengan kekuatan Monica sendiri, bukan karena keberuntungan mendapatkan jodoh. Gue mengharapkan inspirasi dari keterbukaan pikiran wanita modern yang bisa bahagia bukan dengan jodoh atau kesuksesan di karir tapi karena kebahagiaan lainnya, misalnya dengan mengadopsi anak atau kepuasan atas hidup di segala kondisi.

Ada beberapa hal yang gue ga suka dengan karakter Monica yang angkuh dan munafik:

1. Gue ga suka cara Monica memperlakukan cowok teman kuliahnya yang mungkin jelek, tapi kenapa harus dihindari? Apakah berteman dengan cowok jelek itu memalukan? Tinggal bilang aja dia ga tertarik untuk jadi pacar. Seharusnya umur 34, telah membuat seseorang lebih dewasa untuk tidak cuma melihat penampilan fisik

2. Kenapa dia ga minta tolong sama temen-temennya untuk dikenalin sama pria-pria potensial? Semua orang juga bisa ngeliat Monica bukannya ga laku tapi karena dia terlalu sukses yang menakutkan pria. Makanya apa salahnya untuk terbuka dengan teman sendiri? Malu? kenapa mesti malu kalau untuk kebahagiaan jangka panjang.

Anyway, mungkin ini aspek karakter orang Jakarta yang bukan bagian dari pergaulan gue.

Pada dasarnya buku ini lumayan menghibur, cuma ga sebanding dengan 'Cewek Matre' yang bikin gue kagum. Buku ini hanya cukup 2 bintang.

Pertanyaannya: Memangnya hari gini di Jakarta masih ada perawan tua? TUA? pasti! PERAWAN? belum tentu!

Review Jodoh Monica




Jodoh Monica

by Alberthiene Endah

"Aku butuh jodoh. Aku tak mau jadi perawan tua... "

"Monic, kota besar tak pernah menertawakan wanita yang hidup melajang. Jakarta tak mengenal kata perawan tua!"

"Tapi ini masalah keinginan. Aku tak mau masih menikmati sarapan sendirian pada usia empat puluh..."

"Kariermu kan hebat!"

"Jodoh lebih penting..."

Pada usia 34 sekarang ini, Monica Susanti wanita karier sukses dari perusahaan periklanan, menyadari kekurangannya: sulit mendapat jodoh. Dia menyesali masa muda yang dia habiskan untuk ambisinya mengejar karier. Di saat depresi menanti jodoh datang, dia banyak mengalami peristiwa menggelikan, sekaligus berpotensi memberinya calon pasangan hidup! Apa yang dirasakannya ketika seorang pria flamboyan, sukses, dan keren seperti Mike tiba-tiba menyatakan cinta padanya?

Gramedia Pustaka Utama 2004

Yun: selama baca buku ini timbul satu pertanyaan...SEPENTING ITU KAH MENIKAH????

karena ngebet menikah..tokoh utama, monica menghalalkan segala cara...mulai dari salon,baju berlebel,dll...bhkn menurunkan 'harga diri"...ini menurut arya looo...cuma buat mengaet cow tipe mike yg ternyt beneran gak bgt...ato pun cow gay ky chiko...omggg....

dari awal sikap monica sok jaim bgt pdhal asli murahan..*mnrt q*...demi jodoh seorg creative director rela jd penerima tamu n tk boong...ampun deh..

oops..q lupa ada 1 kalimat Arya yg ngena bgt : mo' nika kek...mo' gak kek...yg penting hepi

Efendi: seperti lagu milik oppie, I'm single I'm happy, belajar untuk bisa menerima diri sendiri apapun keadaannya, event saat belum menemukan someone as a right man
santai aja, jika memang sudah waktunya untuk bertemu, pasti akan ketemu juga, jadi gak usah terlalau pusing dengan orang di sekitar yang selalu bertanya kapan menikah ketika usia sudah diambang 30

menikah adalah suatu keputusan besar, dimana hanya individu yang bersangkutan yang bisa memetuskan kapan dia siap dan kapan belum :)so gak perlu khawatir dengan semua itu, saat waktu itu tiba, kita pasti akan menyadari dengan sendirinya

Sally: Ini buku ke 2 Alberthiene Endah yang gue baca setelah buku cewek matre. Cara penceritaan dan bahasa yang dipakai masih sama, modern dan cerdas. Masih mengumbar satu aspek kehidupan jakarta yang sempurna. Cowok dan cewek pemeran utama keren-keren dan kaya-kaya.

Kalau di 'Cewek Matre', inti ceritanya jelas dan gue mendapatkan inspirasi dari tokoh utamanya, tapi kalau di 'Jodoh Monica', gue masih bingung sama inti cerita dan gue ga mendapatkan apa-apa dari tokohnya. Cuma seperti membaca novel percintaan biasa.

Sayang sekali... padahal gue suka dengan ide cerita tentang perawan tua dan masalah yang dihadapi sehari-hari. Gue juga suka bumbu-bumbu percintaan di buku ini. Tapi gue mengharapkan endingnya ada bantahan cerdas dari kaum perawan tua dengan memperkenalkan konsep kebahagiaan tanpa harus menikah dan mungkin happy ending dengan kekuatan Monica sendiri, bukan karena keberuntungan mendapatkan jodoh. Gue mengharapkan inspirasi dari keterbukaan pikiran wanita modern yang bisa bahagia bukan dengan jodoh atau kesuksesan di karir tapi karena kebahagiaan lainnya, misalnya dengan mengadopsi anak atau kepuasan atas hidup di segala kondisi.

Ada beberapa hal yang gue ga suka dengan karakter Monica yang angkuh dan munafik:

1. Gue ga suka cara Monica memperlakukan cowok teman kuliahnya yang mungkin jelek, tapi kenapa harus dihindari? Apakah berteman dengan cowok jelek itu memalukan? Tinggal bilang aja dia ga tertarik untuk jadi pacar. Seharusnya umur 34, telah membuat seseorang lebih dewasa untuk tidak cuma melihat penampilan fisik

2. Kenapa dia ga minta tolong sama temen-temennya untuk dikenalin sama pria-pria potensial? Semua orang juga bisa ngeliat Monica bukannya ga laku tapi karena dia terlalu sukses yang menakutkan pria. Makanya apa salahnya untuk terbuka dengan teman sendiri? Malu? kenapa mesti malu kalau untuk kebahagiaan jangka panjang.

Anyway, mungkin ini aspek karakter orang Jakarta yang bukan bagian dari pergaulan gue.

Pada dasarnya buku ini lumayan menghibur, cuma ga sebanding dengan 'Cewek Matre' yang bikin gue kagum. Buku ini hanya cukup 2 bintang.

Pertanyaannya: Memangnya hari gini di Jakarta masih ada perawan tua? TUA? pasti! PERAWAN? belum tentu!


Review Burung Burung Manyar

Jumat, 09 Maret 2012



Burung-Burung Manyar

by Y.B. Mangunwijaya

Roman tentang "anak kolong" yang hidup dalam pergolakan kemerdekaan Indonesia dan justru berpihak kepada Belanda. Peraih Ramon Magsasay Award 1996. Setadewa dan Larasati berkawan karib sejak kecil. Setadewa lahir sebagai anak kolong, anak serdadu yang tinggal di tangsi. Bapaknya, Kapten Brajabasuki, adalah seorang kapten pada KNIL, tentara Hindia Belanda. Ibunya bernama Marice, seorang perempuan keturunan. Kapten Brajabasuki hilang tak berjejak ketika kependudukan Jepang. Kemudian Marice menjadi gundik Jepang, meski ia tak menginginkannya. Ia dipaksa keadaan: kalau ia tak mau menjadi gundik, suaminya, ayah Teto, akan mati. Setelah dewasa, Teto memilih menjadi tentara Belanda. Ia menemui Mayoor Verbruggen dengan membawa serta surat ibunya. Ternyata Mayoor Verbruggen adalah mantan kekasih ibunya. Alasan Teto memilih menjadi tentara NICA adalah kesumat kepada Jepang yang telah memaksa maminya menjadi gundik. Ia juga berpikir orang-orang yang menentang Belanda adalah pengkhianat—termasuk orang-orang Republik.

Sementara itu, Larasati atau Atik adalah gadis nasionalis yang sangat membenci Belanda. Bahkan, ia bekerja sebagai relawan administrasi di lembaga milik pemerintah Indonesia. Meski begitu, Teto tetap mencintai Atik dan menghormati keluarga Antana. Setelah Belanda kalah, Teto hengkang dari Indonesia. Ia menjadi ahli komputer dan manajer produksi Pasific Oil Wells Company. Suatu saat, Setadewa kembali ke Indonesia dan tanpa direncanakan ia menghadiri ujian disertasi Atik. Pada acara tersebut, dia tidak menemui Atik. Justru Atik dan suaminya, Janakatamsi, yang mengunjungi Teto di tempat ia menginap. Atik mengajak Teto ke rumahnya untuk bertemu dengan Bu Antana, yang kemudian meminta agar Teto bersedia menjadi kakak bagi Atik. Suatu kecelakaan merenggut nyawa Atik dan Janakatamsi, suaminya, ketika mereka hendak berangkat beribadah haji. Jadilah ketiga anak mereka yatim piatu. Kemudian Setadewa menganggap ketiga anak Atik dan Jana sebagai anak­-anaknya sendiri. Ia pun tak menikah lagi. Baginya, cukup Bu Antana yang menjadi ibu sekaligus nenek bagi ketiga anak itu.

Djambatan 2004

Asrie: Pertama kali baca, dipinjemin dari temen. Bagus banget. Bahasanya ringan. Naratif bgt. Kita dibawa ke era penjajahan Belanda, di mana si tokoh utama Teto menjadi pangeran kecil, blasteran Jawa-Belanda, yang nakal. Kamudian Jepang datang dan nasibnya pun terbalik. Sakit, perih, sendirian, terpisah dari orang tua. Hanya satu peneduh jiwanya, Larasati, sepupu jauhnya, sesama keturunan karaton. Gadis cerdas dan pemberani ini yang selalu membuatnya bertahan. Meskipun jauh, ia selalu mengenang gadis ini, hingga masa tuanya di ear kemerdekaan Indonesia. Di sini ada romantisme, sejarah, filosofi, dldl, dll, pokoknya komplit deh. Sampai-sampai aku buat bahan skripsi. Trus akau lulus! makasih ya buku.

Ariyati: gaya bahasanya bikin kaget.. koq gak terkesan jadul ya? padahal berlatar masa perjuangan kemerdekaan.. jaman kompeni masih berkeliaran...ada lucu..ada sedih..ada jg yg memprihatinkan..

Teto..
produk indo-belanda yang bikin gemes karena gak cepat nentukan sikap atau menentukan pilihan.. memilih karir berpihak dengan belanda yang juga nenek moyangnya .. atau berpihak pada cintanya untuk gadis yg sangat pro-kemerdekaan republik Indonesia... dilema.

Pandangan tokoh Teto di novel ini bisa jadi mewakili pemikiran para kompeni di saat itu.. yang melihat Indonesia seperti anak yg baru belajar merangkak..baru belajar merangkak koq ya brani2nya mau merdeka.. mampu gitu ngurus negaraaa ??... ya mampu lah..sebisanya :)

selain masalah pribadi Teto - masalah pribadi akibat dari political preference 'tetep nge-pro belanda' and nasib yg gak bisa diubah 'terlahir sbg indo-belanda'... duh ribet amat. Digambarkan pula situasi kehidupan masyarakat disaat itu.. priyayi yg beristri orang belanda (priyayi kan sugih, kalo kere mana dapet bojo londo), perempuan yang menjadi budak seks serdadu jepang - termasuk perempuan belanda jg, serta bagaimana kehidupan seorang serdadu, juga kisah cintanya (serdadu jg manusia).. situasi yg tidak aman dijalanan.. etc..etc endingnya...??? ho..ho.. selamat membaca dech!

Nany: Walaupun sudah beberapa kali membaca buku ini, tapi masih terasa menarik karena bahasanya segar dan tidak membosankan.Terakhir saya baca buku ini beberapa tahun yang lalu tapi ketika membaca ulang masih ada renungan dan pelajaran baru yang bisa diambil

Kisah perjalan hidup tokoh Setadewa atau yang biasa dipanggil Teto yang melalui beberapa masa peralihan jaman, penuh dengan konflik baik konflik dalam dirinya sendiri maupun dengan lingkungan sosial nya termasuk konflik percintaan dengan Larasati (atik)yang dikenalnya sejak masa kanak2. Perkenalan pertama, pertemuan ketika remaja,pertemuan ketika konflik, perpisahan dan pertemuan setelah dewasa diceritakan dengan nuansa- nuansa yang bebeda; sesal, sedih, gembira- sangat luar biasa.
Endingnya ..di luar dugaan :)

Mungkin pelajaran yang bisa diambil adalah jangan menyimpan segala sesuatu sendiri baik dendam ataupun rindu. Sebagai makhluk sosial kita perlu teman yang bisa dipercaya untuk berbagi agar kita tidak salah memilih jalan hidup dan jangan memendam cinta dengan alasan apapun.. ungkapkanlah dan kau akan lega ..!

Sweetdhee: tertarik oleh buku ini karena ada teman yang bilang ga hepi ending
hehehehehe kalau ada yang mengibaratkan Teto bagaikan Karna, mungkin ada benarnya..
tapi rasa sebel bin kesel ke Teto kayaknya ga sebesar ke Karna deh..hihihihi
*sok2an bela Karna walaupun tidak semua orang benar-benar mengerti, tapi semua orang pasti punya alasan atas semua tindakannya

Teto punya sejuta kebencian pada Jepang
yang menghilangkan fisik Papinya, Kapiten Brajabasuki yang keturunan ningrat juga menghilangkan 'kesadaranan' Maminya, Marice,indo Belanda yang setia pada ritual mistis keratin

tapi sebesar apapun kebencian Teto pada Jepang,
mana sanggup ia membenci Atik? membenci sinar matanya, argumen-argumen cerdasnya yang kadang menjengkelkan saking gemasnya walaupun Atik membela Republik, yang bagi Teto adalah pihak yang mengemis dan membungkuk pada Jepang, Teto tidak akan mampu membenci Atik meski..
ahhh.. akhir yang tidak sungguh2 seperti saya harapkan masih kurang tragis..terlalu manis..
ini mah tragisnya orang jawa.. heheehehehehe, tragis yang bagaimana tuh? baca bukunya aja deh
^_^

PS: butuh berkali-kali baca soal penjelasan burung-burung Manyar Masih ga terlalu mudeng sih.. tapi feelnya dapet halah, opo tho?

Naomi: Pertama kenal buku ini dari bapak. Waktu itu saya baru umur 10-an tahun. Sambil nemenin anak-anaknya tidur siang, bapak suka bacain buku ini. Ingat betul, gimana saya dan kakak jadi kecanduan lagunya Teto kecil waktu pawai keliling tangsi sama temen-temennya. Kami tak pernah berhenti tertawa, dan meminta bapak untuk mengulang-ulang bagian lagu yang kocak itu. "Dreng..deng..deng...Pak (---saya lupa) makan dendeng celeng...". Sebagai mantan anak kolong, saya merasa menemukan sebagian pribadi saya pada diri Teto.

Saya ingat menangis, saat teto sedih karena terpisah dari ibunya...Pasti dia bingung sekali. Tidak bisa membayangkan seorang anak terpisah dengan ibu yang ia kasihi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, saya akan mengalami hal yang sama, ketika saya tidak lagi bisa merasakan hangat nafas ibu dan belaian sayangnya saat ia berpulang ke rumah Bapa. But she's happy now, and I should be happy for that!

Ini yang paling saya ingat dari tulisan Romo Mangun -- tentang kehangatan keluarga dan perjuangan hidup yang tidak mengenal kasta

Review Lelaki Terindah

Senin, 02 Januari 2012


Lelaki Terindah

by Andrei Aksana

Gebrakan baru Andrei Aksana! Setelah menerbitkan tiga novel yang menjadi bestseller, Andrei Aksana kembali dengan karya masterpiece-nya, Lelaki Terindah. Bukan sekadar novel biasa, karena Andrei Aksana juga memasukkan sejumlah puisi sebagai bagian cerita.

Kisah tentang cinta antara dua lelaki, Valent dan Rafky. Cinta yang menghadapi berbagai rintangan dan halangan dari keluarga dan masyarakat, dan terutama dari diri mereka sendiri. Apakah salah bila cinta tumbuh di hati dua lelaki?

Apa yg harus dilakukan saat cinta telanjur mekar dan bersemi? Sanggupkah mereka menghadapinya?

Gramedia Pustaka Utama 2004

Saya: seperti kebanyakan karya penulis laki2 indonesia yg biasa2 saja.

Adham: Saya bukan penggemar gaya menulis yang puitis (Gibranisme atau Shakespearean atau semacamnya), sehingga harus membacanya dua kali untuk mendapatkan mood dan feel yang diinginkan Andrei. Jujur saja, gaya menulisnya yang puiti-lah yang membantu novel ini (benar-benar dari awal hingga akhir, hingga cukup mengherankan ada orang yang tidak kehabisan keputisiannya, dan lebih mengherankannya lagi, orang itu berkelamin laki-laki. Hahahaha). Karena boleh dibilang, puitisme-nya tersebutlah yang menjadikan novel ini 'cantik'. Tanpa koleksi kepuitisan Andrei yang tak terbatas, novel ini hanya akan menjadi novel tentang percintaan sesama jenis yang klise. Ceritanya cenderung klise, dan karakternya terlalu banyak menangis (oh, boys do cry, tapi kalau keseringan, agak malas juga bacanya) 'terselamatkan' oleh kemampuan olah kata Andrei. Jadi, boleh dibilang, Lelaki Terindah ini bagaikan cupcake yang cantik. Icing dan ornamennya lebih 'indah' daripada rasa kuenya.

Enny: tertarik untuk membaca karena judulnya"terpikir bahwa isinya akan menceritakan tentang lelaki terindah yang hadir dalam hidup penulis or tokoh utama dalam buku ini" ternyata tidak...
isinya bercerita tentang kisah cinta seorang gay.. dapet undangan waktu launching buku ini,dateng bareng temen2,dengan dress code hitam,pas masuk sedikit kaget launching buku ini dengan menampilkan para lelaki dengan body six pack nya dengan bertelanjang dada...
Ya Allah..berasa salah kostum banget berada di acara launching buku ini..

Ika: Jujur ya, sebelum baca buku ini aku tuh merasa harus men-setting pikiran dulu..gimana ya, prepared to read about something uncommon..yeah, "homosex topic" is still uncommon in my moral perspective. tapi karena aku menghargai tulisan cucu trah Pane ini, dan sangat ingin tahu gimana kualitas penerus sang maestro, aku baca deh novel romance ini.dah yah, Andrei Aksana memang sangat berbakat mengolah kata-kata penuh romansa.ceritanya ya tentang pertemuan dua lelaki yang saling jatuh cinta , saat mereka lagi berlibur di Thailand (the heaven of..yeah..). riset tempat2 ngumpul2 kaum gay di Thailand seperti yg dicertain di novel ini lengkap. jadi penasaran, kok Andrei bisa tau ya? hehe..cerita cintanya sangat melankolis.gimana ya, banyak kata2 indah dan romantis tapi nggak terkesan norak gitu lho. Andrei memang juaranya ngaduk-ngaduk perasaan jadi soo..sentimentil.bahkan percaya apa ga,saat baca ending ceritanya, aku sempet pengen nangis. ya ampun.

Mimi: Pertama, saat mengambil buku Lelaki Terindah karya Andrei Aksana, saya telah membaca resensinya mengenai kehidupan kaum gay, yang sebetulnya kurang saya minati :)Namun nama Andrei Aksana yang sering saya dengar, membuat saya ingin mencicipi karyanya, barang satu cerita saja dulu.

Kisah tentang Rafky, lelaki heteroseksual yang ganteng keren gagah semua ada (hee), yang jatuh hati pada kehalusan paras Valent, lelaki homoseksual yang kaya namun mengidap penyakit kritis. Cerita semua bermuara pada kisah cinta terlarang mereka, walaupun di kehidupan nyata mereka telah memiliki kekasih, bahkan hampir menikah.

Terlepas dari cerita cinta tak lazim ini (yes I know, bagi sebagian orang homoseksual dan cinta sejenis munkin sudah lumrah), potongan-potongan puisi Andrei Aksana cukup manis dan menyentuh. Satu-satunya poin plus dari saya buat buku ini, sorry .

Liyana : What do I think? hmm..ceritanya menarik-mengingat jarang yang angkat tema ini di indonesia-terus juga suka banget sama penataan kata-katanya. Dan, buku ini itu udah ada dari beberapa taun lalu, tapi gw nemu buku ini di bagian best seller, jadi walopun udah bertahun2 lalu tetep banyak yang cari.

Oh, di dalem bukunya dikasi bonus cd yang isinya lagu yang dibuat dan dinyanyikan sama Andrei Aksananya sendiri. Kalo ga punya kegiatan apapun di weekend, bolehlah dicoba baca buku ini.Enjoy!

Koko: Dari sampul dan judul saja, you must prepare bahwa novel ini bertutur tentang percintaan sesama jenis. Yup, dua laki-laki menjalin cinta nan mellow dan mendayu-dayu. Jalinan ceritanya sih, biasa. Latarnya saja yang beberapa kali mengambil tempat di luar negeri (seingat saya di Thailand) sehingga cukup bikin kagum orang yang nggak pernah ke luar negeri seperti saya