Preview Buku Harry Potter #7

Rabu, 21 September 2011

Harry Potter adalah buku fiksi sihir pertama yang saya baca dalam perjalanan membaca buku saya. Buku ini sangat berkesan karena, saya membaca setiap serialnya di pulau-pulau dan kota-kota yang berbeda-beda, seperti sebuah perjalanan Trio Harry, Hermione, dan Ron menemukan dan menghancurkan Horcrux.
**saya membaca buku terakhir ini 1) dalam bahasa Inggris/tidak selesai 2) milik seorang kawan/dalam bahasa Indonesia 3) milik tante saya/dalam bahasa Indonesia 4) di komputer seorang kawan/dalam e-book
Dan inilah dia buku terakhir yang menggetarkan dunia sihir itu**

 

Harry Potter and the Deathly Hallows (Harry Potter #7)

Begun a decade ago and encompassing six shelf-bending novels, the seventh and concluding volume of the international literary phenomenon that is the Harry Potter saga comes to a bombshell-packed -- and oh so satisfying -- conclusion in Harry Potter and the Deathly Hallows, arguably the most wildly anticipated release in modern publishing history.


As the novel begins, Harry, Ron and Hermione are on the run from Lord Voldemort, whose minions of Death Eaters have not only taken control of the Minister of Magic but have begun to systematically -- and forcibly -- change the entire culture of the magic community: Muggle-born wizards, for example, are being rounded up and questioned, and all "blood traitors" are being imprisoned. But as Voldemort and his followers ruthlessly pursue the fugitive with the lightning bolt scar on his forehead, Potter finally uncovers the jaw-dropping truth
of his existence....

Saya: LAGI TUNGGU DENGAN BERDEBAR2 FILMX
Niken: Ceritanya seru. Mengharukan, menyedihkan, lucu, membuat kesal dan bikin deg deg plas. Semua jadi satu. Tapi, bete banget pas Hedwig mati. Baru juga mulai cerita kok tau2 dibikin mati ama Rowling keparat. [Gw udah sebel ama JK Rowling dari buku 4. Tapi gw tetep suka baca Harry Potter. Love and Hate Relationship gitu lah. :P]

Laluuu...pas baca halaman terakhir.... Udah? Gini doang? Kok ga rame gini endingnya. Gag gigit. Gag membuat lega. Berasa banget kalo harusnya bisa dibikin lebih. Baaah...sok tau bener ya gw in...

Yah, gitu deh review dari gw.
Marchel Sudharsono: Bingung mau menceritakan kesannya.

Gelap, sangat gelap, dan memusingkan. JK Rowling kau hebat !!!*menjura*

It's all about love.

Harry yang demi mengalahkan Voldemort harus rela berpisah dengan Ginny. Ron & Hermione harus rela menekan perasaan masing-masing.*nda nyambung yee ^^*

Perang yang seru, dari awal cerita sudah mencekam. Oh bagi yang suka kemeriahan penyambutan murid-murid baru Hogwarts di awal ajaran baru, kali ini dijamin kecewa. Ga ada cerita sekolah Hogwarts. Perang, mantra lawan mantra. Sihir lawan sihir. Dan kematian yang banyak...

Seperti dalam perang di dunia kita, perang di dunia sihir sama saja. Banyak pahlawan yang mati, do or die.

Semua tindakan aneh yang janggal di buku-buku sebelumnya, semua terjawab di sini. Kenapa Voldemort kok sakti banget sehingga bisa balik dari kematian? Kenapa sebuah buku bisa mempengaruhi seseorang? Kenapa Peter Pettegriew jahat tapi tak tampak kejam? Kenapa Dumbledore sangat percaya sama Snape?

Jawabannya hanyalah cinta dan rasa kasihan, dan itu yg Voldemort ga punya ^^.

Cinta juga yang mampu membuat Mrs Weasley mempecundangi Bellatrix Lastrange. Bravo Mrs Weasley !!! *eh ini spoiler ya >.<*

Kita juga akan menyaksikan perubahan yang sangat pesat dari Luna Lovegood & Neville Longbottom. Neville yg bego, dan selalu kehilangan kodoknya itu ^^, secara tak disangka-sangka melakukan tindakan hebat menjelang akhir cerita. Luna Lovegood dengan segala dandanan anehnya itu, ternyata pejuang yg hebat ^^.

Hiks, sedih mengetahui nasib Lupin dan Nymphadora Tonks T_T

JK Rowling, kamu hebat dan kisah Potter ini ga akan ada lagi yang menyamainya.*menjura lagi*

P.S
:
Satu pelajaran penting dari Harry Potter. Jika kau bingung ketika harus memilih antara menuruti dorongan logika pikiranmu dan mendengarkan hati nuranimu, saranku turutilah hati nuranimu !!!
Dahlia: Woaaaaaaaaaa...sudah selesai!!!

Oke oke, g bikin pengakuan pra & pasca baca buku ini deh :

1. Pas g pajang bukunya d GRI g d berondong spoiler, sebagai hukuman karena g baru baca keknya huahahaha...maaf temans, spoiler kalian kurang menarik! *ini artinya g jelas nyuekin komen2 yg bertebaran a.k.a nggak baca*

2. G pajang buku d GRI utk menenangkan keeper karena g janji baca buku bareng awal bulan ini. Padahal bukunya masih terkubur d suatu tempat dalam kardus2 d sudut kamar kos-an hihihihi...*maaf keep, bola besi u kadang2 terlihat sangat menakutkan*

3. Maleeees bgt ngaduk2 kardus, g sempet minta temen kantor bawain buku punya dia, g bilang pinjem 4 hari aja, tapi temen kantor g dudulz dan sama pemalasnya. Akhirnya sambil manyun g menggali2 kardus berdebu yg sudah tidak tersentuh selama ratusan tahun *lebaaay*

4. Waks!!!! g lupa nama-nama tokoh ma kemampuan mereka. Tonk itu yang mana yah? sihir ini...utk apa yah? emang ada tokoh ini? heeeeeeh...sudahlaaaah *tidur dulu*

5. Tiba2 g sadar, betapa payahnya English g...hiks' *kemana aja g selama ini yah? hahaha*


6. G kena delusi. G pikir tinggal 50 halaman lagi yang tersisa untuk d baca, g sampe pamer2 ma keeper, padahal ternyata...hmmm...masih eeeeh...sekitar 500 halaman lagih! Aaaaaaaaaaakh...*pingsan*

7. G rada terobsesi mantra penggulung lidah *mengingat piranha2 kantor ho ho ho...*

8. G nyerah ma rasa penasaran, akhirnya ke kantor bawa bukunya sedemikian rupa g buat seolah2 g bawa netbooks bukan buku. Dan g eksekusi d toilet sambil pura2 sakit perut. Huahahahahaha...*untung wabah penyakit sedang menyebar, jadi nggak ada yg curiga iyakan?*


Yah, begitulah...
*Menutup buku dengan khidmat*
Farah Lestari: Buku paling tebal dari seluruh Harry Potter series (eh, bener ga sih?), dan bisa gue selesaikan hanya dalam 3 hari. Dan bagian pertama yang gue baca adalah.. bab terakhirnya *huahahahhaa*
Mina: Buku terakhir dan jawaban terakhir dari semua pertanyaan dalam serial Harry Potter. Banyak yang mati, ending yang menyedihkan tetapi indah buat our beloved Severus Snape, dan ending yang terlalu mudah untuk Dia-yang-Namanya-Tidak-Boleh-Disebut.

0 komentar: