Preview Novel Breaking Dawn

Kamis, 29 September 2011

Breaking Dawn (Twilight, #4)

Loading-transLoading...

View a preview of this book online

Loading-transLoading...

View the full version of this book online

Breaking Dawn (Twilight #4)

by Stephenie Meyer

gramedia 2008

Twilight tempted the imagination. New Moon made readers thirsty for more. Eclipse turned the saga into a worldwide phenomenon. And now, the book that everyone has been waiting for...

Breaking Dawn, the final book in the #1 bestselling Twilight Saga, will take your breath away.

Buku ini bisa disebut bertampang bagus dan berisi sebagus tampangnya. Apalagi ketika tiga saudaranya sudah difilmkan. Dan itu heboh seheboh-hebohnya—meski saya agak tidak tertarik sebab orang lebih heboh nonton film daripada membaca dulu. Bagi saya, tindakan semacam itu hanya dilakukan oleh para tidak-pecinta-buku atau mereka yang menonton dan ikut dalam kehebohan demi prestise atau yang akhir-akhir ini lagi trend: biar eksis!

Buku ini menarik, sama seperti tiga saudaranya, bukan karena apa-apa, hanya karena saya sering salah menyebut nama penulisnya. Saya pikir Stephanie Meyer itu seorang pria seperti kebanyakan penulis asing yang saya sukai macam Paolo Coelho, Umberto Eco, Scott Mariani, dan Dan Brown. Ternyata dia seorang perempuan jelita yang sering saya kunjungi situsnya setelah itu.

Satu hal hebat dari buku ini, sama seperti ketiga saudaranya, adalah menampilkan tokoh-tokoh purba macam vampir, manusia serigala dan suku Indian dalam kemasan modern. Orang-orang yang bertampang oke, terpelajar, aristokrat, dan memiliki semua sumber daya yang diimpikan masyarakat modern. Mereka jauh dari vampir dan manusia serigala yang sering saya lihat difilm, baca dibuku sebelumnya, apalagi dibandingkan dengan makhluk gaib dari Indonesia yang memelas dan kere.

Membaca buku ini, sempat membuat saya yakin, di Eropa sana masih ada yang namanya vampir dan manusia serigala. Entah bagaimana caranya mereka berhasil lolos dari sensor masyarakat modern. Apakah Anda juga sempat meyakininya?

Preview:

Saya: buku ini memuaskan para pecinta Vampir, Manusia, dan Serigala...tapi tidak memuaskan mereka yang ingin peperangan seperti Stefan dan Vladimir (seperti saya). padahal sejak buku pertama, saya sudah menunggu kapan, Vampir Italy itu dikalahkan dan diturunkan dari tahtanya...(jika bercermin pada sejarah dunia manusia, Imperium Romawi berkuasa kemudian akan muncul imperius yang lainnya...apakah novel ini menggambarkan sejarah duniadari sisi lain itu seperti apa?) semoga Meyer bikin buku lanjutan dari Breaking Dawn dimana Volturi kalah dan imperius lain muncul...mungkin imperium Amerika atau China dan Korea...imperium Indonesia mungkin berabad2 kemudian...smoga...

Lin-Lin: and they all live happily ever after.

Yah begitulah akhir breaking dawn, bukan berarti saya tidak suka happy ending. Tapi eksekusi penyelesaian kasus persis seperti ending prom night pada buku-buku teenlit (si A dan si B baikan, si C akhirnya berhasil diterima di universitas pilihannya, si D jadian dengan si E) --> ini kiasan aja, tapi yah mengingat target pembaca buku ini adalah remaja baru gede, mungkin bisa dimaklumi.

Jangan lihat buku ini dari sisi logika, bacaaan fantasy atau general romance novel, tapi lihat dari sisi humor dan ini adalah bacaan remaja, dimana beberapa hal aneh bisa terasa masuk akal bahkan terlihat keren (vampir superhero dengan berbagai jenis kekuatan supranatural ala X-Men, bayi setengah vampir yang mengkomsumsi susu formula dan juga darah, Bella yg masih manusia tapi ngidam darah karena mengandung anak vampir dan sarapannya omelet, yuck, dll)

POV ada 2, Bella dan Jacob. Mungkin akan saya kasih 3 bintang seandainya POV Jacob lebih banyak, sayangnya hanya di tengah-tengah saja, selebihnya balik ke Bella lagi (yah emang dia kan tokoh utamanya, kenapa juga saya harus komplen). Tapi untunglah Meyer membuat Bella sedikit berguna di bab-bab terakhir, walaupun jadinya bikin antiklimaks.

Tapi baca buku ini saya jadi sadar, kalau saya sudah tidak cocok baca YA dengan kadar romantis 70% lebih alias YA romance (innocent sweet girl meet cool vampire, angel, demon & werewolf guy, etc & they hook up & bla-bla), saya lebih cocok dengan YA for adult reader (perang besar sebagai klimaks, pengarang yg tega untuk mematikan tokoh-tokoh favorit, dan bitter sweet ending mungkin) -->Harry Potter, THG & TBT have all point I want, making those books my favorites.



Natha
: love this book! Akhirnya perjuangan Bella mempertahankan Edward ada hasilnya walau untuk itu dia nyaris kehilangan nyawanya. Dan aku agak sedikit tidak rela kenapa Renesmee harus 'jadian' dengan Jacob, tapi mungkin itulah gaya eksekusi cerita sang penulis untuk membuat semua berakhir baik dan bahagia.
Buku pertama dan keempat dari kisah Twilight adalah buku favorit dan yang keempat ini termasuk kutunggu unbtuk direalisasikan dalam bentuk visual. :D

Cintantya Sotya Ratri: Selesai juga kisah Bella-Edward ini!
Bella menikah dengan Edward, berbulan madu di sebuah pulau dekat Brazil, kalau nggak salah, menikmati bulan madu dengan malam pertama yang disertai kecelakaan: tubuh Bella memar-memar. Bulan madu berakhir dengan kehamilan Bella yang hampir membuat Bella sekarat namun membuatnya bisa mulai meminum darah alias berlatih untuk menjadi vampir betulan dan menikmatinya. Bayi dalam kandungannya itu ternyata ganas. Membuat Bella harus dirawat intensif oleh 'Ayah' Edward, Dokter Carlisle dan membuat beberapa tulang badannya retak. Bayi itu lahir dengan selamat dan berkelamin perempuan yang Bella beri nama Reneesme, merupakan gabungan dari nama Renee dan Esme. Karena Bella pun akhirnya mati setelah melahirkan Bayinya yang setengah vampir setengah manusia itu (weleh) dia justru dapat berubah menjadi vampir dan merasakan hidup seperti pujaan hatinya sehidup semati, Edward Cullen.
walaupun ada sedikit ketegangan yang ditambahkan untuk menebalkan buku dan menggenapkan halaman di tiap bab, yaitu kedatangan keluarga volturi, buku ini tetap tidak bertambah menarik...
Pokoknya, pada akhirnya kehidupan Bella-Edward-Jacob membahagiakan!

0 komentar: