Preview Novel Manjali dan Cakrabirawa Part 4

Sabtu, 27 Agustus 2011



Santo Darmosumarto: Shelves: sastra-indonesia

This is my third Ayu Utami book. She's an interesting writer.

I found "Manjali dan Cakrabirawa" capturing at the beginning. But somewhere down the line, as the the story was supposed to have evolved, my interest began to deflate instead.

I don't know if the story had let me down. Or perhaps I wanted to finish the book in a rush. But the fact is that, I no longer found the same fascination as I did when I first started the book.

Maybe it's be...more
This is my third Ayu Utami book. She's an interesting writer.

I found "Manjali dan Cakrabirawa" capturing at the beginning. But somewhere down the line, as the the story was supposed to have evolved, my interest began to deflate instead.

I don't know if the story had let me down. Or perhaps I wanted to finish the book in a rush. But the fact is that, I no longer found the same fascination as I did when I first started the book.

Maybe it's because there were too many subplots being mixed together. Too many characters with their own stories, tied weakly by the personality of the leading lady's character. Or maybe it's the leading lady's character, who just didn't "do it" for me.

Whatever the reasons, as I got to the last pages of the book, I was wishing that the story had been a short story instead of a whole novella. Then probably it would've been more tight, and less prone to stretching the story here and there in an anti-climactic fashion.

Lena Vijantimala: Pernah terobsesi menjadi arkeolog tapi nggak kesampaian (ha3x). Maka ketika disuguhi cerita tentang sejarah dan nuansa purbakala, maka dengan cepat saya melahapnya. Sequel Bilangan Fu ini saya nikmati dengan ringan. Tapi entah kenapa, menurut saya ada beberapa hal yang agak-agak dipaksakan dan diburu-buru. Harusnya ceritanya bisa lebih "berisi" dan tidak mengapa kalau bukunya nanti juga akan setebal Bilangan Fu.

Tapi overall, indah menikmati kisah perjalanan Parangjati-Marja-Yuda...

Juliana: Buku ini tidaklah serumit seperti saman dengan alur kompleks, atau dengan memiliki jumlah halaman yang spektakuler seperti Bilangan Fu. Alurnya lurus-lurus saja, tapi saya tetap bisa menikmati buku ini. Alasannya mungkin agak pribadi karena buku ini membahas tentang sejarah candi-candi yang kebetulan sangat saya sukai. Dan, satu kebetulan lagi, nama kecil salah satu tokoh di buku ini, Jati, persis dengan nama kecil seorang teman yang saat ini sedang mampir di dalam pikiran saya.

Yunita Wulandari: I know it is a series, so it suppose to left you hanging in the end of the story, but i don't feel the urge to read it again like i read Saman and Larung. The book seems to lost it's intensity.

And i think the story doesn't have to be this short since there's so many things that could be dig from all the historical theme that comes out.

And i dislike the love story..i guess i'm just not interested on 19 years old childish girl love story.

Hery Setianingsih: Jadinya pengen baca Bilangan Fu :)
Terbalik urutan bacanya tak apa lah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Gaya cerita khas Ayu Utami dengan latar belakang cerita yang sudah tidak asing lagi tentang insiden 1965. Cerita cinta yang juga khas Ayu Utami. Yang menarik dan sekaligus masih asing bagi saya adalah pengetahuan tentang candi dan arkeologi. Saya suka sekali cerita yang tidak hanya bisa menghibur tapi juga menambah wawasan dan pengetahuan.

Monic: Novel bestseller Ayu Utami yg ke-4 ini menjadi novel pertama bagiku padanya. Banyak didasari oleh kisah politik Indonesia tahun 60-an, tokoh pewayangan & dewa-dewi serta kisah persahabatan sekaligus cinta di antara 3 anak muda. Ayu Utami pintar meramunya jadi 1, mempertemukan semua dalam 1 titik pusat keseimbangan. Kalau kebetulan yang terjadi itu terlalu banyak, apakah masih kau anggap kebetulan belaka?

Fahmi Arfiandi: Ceritanya ringan, banyak unsur budaya dan sejarah juga politik khususnya soal kisah candi-candi di wilayah Jawa Tengah-Jawa Timur dan peristiwa 30 Sept 1965.
gara2 baca yg bilangan fu jadi tertarik bwt baca lanjutannya manjali dan cakrabirawa.dan juga sgt tertarik dgn sosok parang jati seorang pemuda yg oke dan misterius..saya suka yg misterius..hhehe

0 komentar: