Preview Memoar DISQUISED

Sabtu, 27 Agustus 2011


Disguised: A Wartime Memoir

by Rita la Fontaine de Clercq Zubli

Told in her own words, here is the true story of a girl who posed as a boy during World War II — and dared to speak up for her fellow prisoners of war.

With the Japanese army poised to invade their Indonesian island in 1942, Rita la Fontaine’s family knew that they and the other Dutch and Dutch-Indonesian residents would soon become prisoners of war. Fearing that twelve-year-old Rita would be forced to act as a "comfort woman" for the Japanese soldiers, the family launched a desperate plan to turn Rita into "Rick," cutting her hair short and dressing her in boy’s clothes. Rita’s aptitude for languages earned her a position as translator for the commandant of the prisoner camp, and for the next three years she played a dangerous game of disguise while advocating against poor conditions, injustice, and torture. Sixty-five years later, Rita describes a war experience like no other — a remarkable tale of integrity, fortitude, and honor.

preview

SAYA: Sebuah kisah nyata yang membuat pikiran saya terbuka, bahwa ada sisi lain dari Orang Belanda yang Menjajah Indonesia itu. Bahwa sebagian dari mereka tidak seberuntung sebagian lainnya lagi. Jepang kini memperbudakan orang-orang belanda yang masih ada di indonesia...situasi yang mencekam sebab prajurit itu doyan "main cewek"...

Itulah salah satu hal yang paling saya benci dari setiap penjajahan (dalam bentuk apapun), wanita akan menjadi korban pelecehan.

I'm on page 137 of 366 of Disguised: RITA dan keluarganya menemukan sebuah rumah di pinggir hutan, tinggal di situ, dan setiap kali keluar rumah harus memakai secarik kain BERTULISKAN NAMA MEREKA, agar tidak ditangkap lagi...JEPUN VS BELANDA

DITA P: Anak ini hebat sekali, pinter bhs Indonesia, Inggris, Belanda, n Jepang! Kalo Indonesia dijajah Spanyol n Prancis mungkin dia juga pinter ngomong bahasa2 itu juga. hehe.

YUDITH FABIOLA: Baca terjemahannya yang diterbitkan Gramedia.
Salute dengan tokoh Rita. Kalau tidak dikatakan ini adalah kisah nyata, sulit dipercaya ada tokoh teenager setangguh dirinya.

0 komentar: