Review Momoye Mereka Memanggilku

Minggu, 04 Desember 2011

Momoye: Mereka Memanggilku

by Eka Hindra, Koichi Kimura

Momoye adalah salah satu potret buram seorang perempuan dari Yogyakarta yang dipaksa menjadi "rangsum jepang" pada masa pendudukan Jepang di Indonesia th 1942. Mardiyem, demikian namanya kecilnya, harus menanggung derita panjang selama menjadi Jugun Ianfu di Asrama tentara Jepang, Telawang Kalimantan Selatan. Ia disiksa, dianiaya, dipaksa melayani nafsu seks tentara Jepang pada umur yang masih sangat muda 13 th, bersama 24 orang perempuan lainnya, yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa.

Esensi 2007

Sandra: buku sejarah..... buku ini adalah buku sejarah yang diset seperti novel, karena memang ini adalah kisah nyata, Momoye (Mardiyem) adalah sejarah hitam penjajahan jepang di Indonesia.

Cerita tragis untuk seorang gadis berumur 13 tahun, tapi untungnya sosok yang diangkat novel ini adalah seorang gadis yang pemberani, ga cengeng, jadi waktu bacanya ada banyak rasa yang kita rasakan, bangga campur sedih....

tapi berhubung dari dulu gw mang agak susah dipelajaran sejarah, jadi bab pembuka dan penutup novel ini (kisah bu mardiyem sekarang ini) yang disampaikan mirip buku sejarah agak mengganggu gw... hehehehe....Tapi gw tetep mengikuti kata-katanya Pak Sukarno loh, bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya, nah gw menghormati pahlawan Indonesia seperti bu mardiyem, tapi ga demen ma buku sejarah hehehehe

Sharon: Finally I finished this book!! Wow.. amazing story!! I really caught myself into it, like taking me back in 1942-1945 when Japanese possessed Indonesia.

Buku ini ceritain detail banget gimana serdadu2 Jepang itu memperlakukan perempuan2 muda Indonesia ini sebagai barang bukan manusia!!! Ibu Mardiyem, as the focal point and the main source of this book, described with her own language (without being edited) how she got through this terrible experience, and it remained. Gak heran, beliau sampai memperjuangkan nasibnya dan rekan2nya utk mendapat pengakuan negara sebagai pahlawan!!

Yushi: Kisah kelam ttg seorang wanita Jawa bernama Mardiyem..Mardiyem menjadi salah satu korban budak seks tentara Jepang pada tahun 1942-1945. Ia diambil paksa oleh tentara Jepang dan dimasukan ke kamp paksa..
apa hubungannya dengan Momoye ?? (Baca sajaaa...)
Bagaimana hidupnya selama di kamp? (Baca jugaaa...)

tapi salut dengan Mardiyem.. meskipun ia punya masa lalu yg kelam.. dia tetap berani menjalani hidupnya.. bahkan berani mencari keadilan bukan hanya untuk dirinya sendiri...
tapi buat kaum wanita yg bernasib sama spt dia.. Perang.. memang menakutkan.. Orang2 jadi tidak beradab...

Truly: Sebuah sejarah yang nyaris terlupakan!
Menyedihkan!kagum pada kekuatan pata wanita
Duhhhhhh mengenaskan tidak tahu musti mengatakan apa
intip disini sajalah.....
http://www.facebook.com/note.php?saved&&...atau
http://www.blogger.com/publish-confirmat...

Ran: this book reminds me that: - there is no nation or class should be claimed the best or the worst. God ist just. God created everything in pairs. By every ethnic there are always good people as well as bad people. - women are still deemed to be an subordinate object

Lina: Jugun Ianfu, istilah yg digunakan untuk para budak seks militer jepang pada masa penjajahannya dulu. Banyak wanita indonesia yg jd korban, bahkan sampai saat ini ada beberapa dr mereka yg msh hidup & msh hrs menghadapi masalah sprti, kesehatan yg buruk akibat kekerasan yg dialami selama mereka menjadi jugun ianfu, trauma akibat nasib yg hrs mereka jalani smasa masih sgt muda & perlakuan masyarakat yg tdk menerima keberadaan mrk krn dianggap kotor

0 komentar: